"Kinasih" mengingatnya membuat semangatku membara. Bagaimana tidak, keberaniannya telah mewakiliku di jalan pergerakan. Novel ini menyuguhkan sebuah sejarah yang tidak hanya terfokus pada satu sudut pandang melainkan dari berbagai sudut sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman di antara pembaca. Sehingga si pembaca tidak perlu membandingkannya dengan buku sejarah yang lain. Sebab dengan pemilihan kata dan bahasa yang digunakan membuat pembaca merasa mantap.
Part 2
Alih-alih melanjutkan membaca, aku malah terhanyut dengan masa laluku. Akupun tak menyangka ingatanku masih tajam. Terbukti saat aku mengingat masa lalu yang berbentuk slide-slide. Ingin rasanya aku kembali kecil.
Part 1 “Ara...”
Dengan terbirit-birit aku menghampiri di mana suara itu terdengar. Berdiri tepat di depanku kakak lelakiku yang tengah terhuyung-huyung membawa sekardus besar yang akupun tak tau apa isinya.
Baju
lusuh itu masih menggantung pada paku yang tertancap di dinding kamar. Baunya menyengat
menyisakan gelagat perjuangan. Akupun
tersedak masa, berputar haluan menuju waktu silam. Kenanganku dengannya laksana
angin yang meniupkan kesejukan. Lembut katanya, gemulai geriknya, bijak
perangainya, mantap pemikirannya. Desah nafasnya masih terdengar di telinga,
yang kadang tersengal dan kadang lancar. Lidahku kelu saat aku harus mengucap
namamu. Kau terlalu indah untuk ku tatap dan ku bayangkan. Aku tersipu malu
akan kelakuanku yang tak sesuai harapanmu. Gambarmu seolah waspada mengintai
gerikku. Aku ingin lari, kau tetap menatapku. Sekiannya kau menatapku seolah
muncul kegeraman dalam gambarmu.
Sebagai pemeluk agama islam sudahlah pasti
kita tak akan asing lagi dengan ormas terbesar islam yang berdiri di Indonesia
pada abad ke 19. Yang mana organisasi ini di dirikan oleh ulama besar Indonesia
KH. Hasyim Asy’ari sebagai washilah yang menjunjung tinggi Ahlus Sunnah wal
jama’ah. Organisasi yang benar-benar menggambarkan islam yang sesungguhnya.
Yakni hakikat islam yang cinta damai, ramah, dan saling menyayangi. Selain itu
NU juga merupakan washilah islam yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan
lingkungan yang menjunjung tinggi nilai kultural. Mengapa demikian, sebab
Indonesia adalah Negara dengan beragam suku dan budaya. Yang pastinya tidaklah
mudah untuk dipengaruhi oleh budaya-budaya asing. Dengan demikian kehadiran NU
adalah salah satu washilah dari para Wali songo yang menyebarkan agama islam di
tanah jawa dengan damai dan dengan keindahan kulturalnya.
Oleh: Herwiningsih
Ocehannya masih sangat lekat terngiang
dalam otakku. Penyampaiannya yang tegas, membuat hatiku bergejolak. Sampai pula
aku dalam temaram kemarahan.
Di sudut ruangan aku terdiam menantikan kawan yang tak
kunjung menampakkan hidungnya. Pandanganku lurus ke depan, terlihat sepasang
kekasih yang tengah bercengkrama hangat.
Lalu pandanganku menembus jauh menyeberangi mereka.
Hobiku yang suka menjelajah menghantarkanku bertemu
dengan sosok luar biasa. Tangankupun menjabat tangannya “Hilman” suaranya
menembus telingaku. Dengan suara terbaikku akupun membuka mulutku “ Maria”.
Pandangan kitapun saling bertemu, secepat kilat akupun melepas pandangan itu.
Dari
pertemuan itulah kamipun saling mengenal satu sama lain. Merasakan adanya
kerinduan saat tak berjumpa. Merasakan kehilangan saat tak mendengar kabar satu
sama lain. Itukah yang sering anak remaja katakan cinta?. Kekuatannya yang luar
biasa, menjadikan orang yang merasakan melayang bukan kepalang. Rasa senang
bersamanya memang membuat jiwa ini bergetar. Seakan dunia ini hanya milik kita
berdua.
Hilman seringkali membisikkan kata-kata indahnya di
telingaku. Membuat hatiku semakin bergejolak tak menentu. Bagai gulungan ombak
yang menerjang karang.
“Maria!” akhirnya tibalah kawan yang aku nantikan.
“ Sedang apa kamu? Kok segitunya melototi pasangan
itu”
“ Ah tidak, siapa yang melototi mereka, entar belekan
mata ane” tawa kitapun pecah mengejutkan sepasang kekasih di seberang sana.
Kitapun lari dengan mulut yang masih terkekeh-kekeh.
Oleh: Herwiningsih
Siapa yang tak mengenal sebuah organisasi
yang cukup sentral yang bernamakan PMII. Organisasi yang berdiri di kalangan
mahasiswa sejak tahun 1960, tepatnya pada tanggal 17 April di Surabaya. Selain
berazaskan pancasila dan berfaham Aswaja, organisasi ini juga memiliki tujuan
yang membentuk pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi
luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan
komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Tak hanya itu, PMII juga memiliki nilai dasar
pergerakan. Diantaranya yakni Hablum minallah, Hablum minannas, dan Hablum
minal alam.